Dirut Pertamina Jadi Perempuan Berpengaruh di Transisi Energi

Jakarta, CNBC Indonesia – Media ekonomi dan terintegrasi, CNBC Indonesia menganugerahkan The Most Influential Woman in Energy Transition kepada Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati sebagai wujud apresiasi dan kinerja yang telah diraih pelaku dunia usaha di tahun 2023.

Nicke dan Pertamina sebagai Perusahaan Energi Nasional dan salah satu Badan Usaha Milik Negara terbesar memainkan peran penting dalam memimpin transisi industri energi Indonesia ke dalam target bauran energi dan pengurangan emisi dalam memastikan keberlanjutan.

“Sebagai perempuan saya mau kasih semangat, male dominated (di dunia yang didominasi lelaki), bisa jadi pemimpin. Banyak enginer berprestasi, untuk perwira dan manajemen Pertamina yang mau dipimpin oleh perempuan,” ungkap Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam CNBC Indonesia Awards 2023, Rabu (13/12/2023).

Contohnya adalah dengan meningkatkan kilang Pertamina untuk menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan, pengembangan lebih lanjut Bioenergi dalam bentuk biomassa dan bioetanol, mengoptimalkan potensi dan meningkatkan kapasitas panas bumi terpasang serta komersialisasi hidrogen.

Selain itu, Pertamina mengambil peran strategis dalam ekosistem baterai yang terintegrasi dan penyimpanan energi di Indonesia. Gasifikasi terintegrasi terus diperkuat, membantu pelanggan di sektor transportasi, rumah tangga, dan industri untuk mengurangi emisi.

Di bidang pembangkit listrik, Pertamina terus meningkatkan pemanfaatan Proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT) serta rendah karbon yang memungkinkan untuk mengurangi jejak karbon. Pertamina terus berupaya untuk menerapkan Carbon Capture, Utilization, and storage (CCUS) dalam peningkatan produksi beberapa ladang minyak dan gas.

Sejalan dengan komitmen Indonesia untuk penurunan emisi sebesar 29% pada tahun 2030, Pertamina mendukung upaya Pemerintah menurunkan emisi GRK dan emisi lain penyebab pemanasan global. Upaya yang dilakukan adalah mengurangi emisi dari kegiatan operasi dan produksi, termasuk inisiatif memanfaatkan gas suar dan Program Langit Biru untuk mendorong masyarakat menggunakan bahan bakar rendah emisi karbon.

Total emisi GRK yang dapat diturunkan secara akumulasi sejak tahun 2010 pada periode pelaporan mencapai 6,79 juta ton CO2eq. Kinerja pengendalian emisi GRK dievaluasi Direksi melalui mekanisme penilaian laporan berkala kepada pihak-pihak berwenang dan pencapaian KPI Fungsi HSSE di holding, subholding, maupun entitas anak.

Nicke mengatakan Pertamina menempuh strategi mempertahankan bisnis minyak dan gas, dengan tetap melihat potensi energi baru terbarukan. Dia juga menyampaikan, untuk mengurangi emisi, Pertamina melakukan dekarbonisasi dalam kegiatan operasionalnya.

“Hal ini untuk memastikan bahwa dalam jangka pendek, transisi energi tidak akan mengganggu ketahanan energi. Namun di sisi lain, kita masih bisa mencapai target pengurangan emisi karbon,” ungkap Nicke.

Paralel dengan itu, lanjutnya, Pertamina juga membangun dan memperkuat infrastruktur gas di seluruh rantai nilai, dari hulu, tengah, hingga hilir sesuai dengan target Pemerintah dimana porsi gas dalam bauran energi ditingkatkan secara bertahap. Dengan wilayah yang terdiri dari 17.000 pulau, pengembangan infrastruktur gas diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas bagi seluruh penduduk.

“Oleh karena itu, percepatan transisi energi di Indonesia bukan hanya upaya untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga untuk mewujudkan ketahanan energi,” ujar Nicke.

Indonesia sebagai negara dengan potensi sumber energi hijau yang melimpah, maka hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan ekosistem bisnis rendah karbon.

Oleh karena itu, Pertamina telah mengalokasikan 15% dari total Capex untuk pengembangan portofolio bisnis rendah karbon/hijau, jauh lebih tinggi dari rata-rata perusahaan energi lainnya.

“Beberapa inisiatif yang telah dan akan terus kami laksanakan antara lain dekarbonisasi dan efisiensi energi yang telah berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 31%, implementasi teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan injeksi CO2 perdana di Lapangan Pertamina EP Jatibarang, mengembangkan Kilang Hijau, pengembangan energi Geothermal yang saat ini telah mencapai kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW, memproduksi biodiesel dan lain-lain,” ungkap CEO Pertamina tersebut.

Pertamina, juga melibatkan masyarakat dengan mengembangkan Desa Mandiri Energi di 47 Desa di Indonesia.

“Kita tidak bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu, kami membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh peneliti, penemu dan para ahli dari universitas dan akademisi, perusahaan, kementerian hingga masyarakat melalui UMKM,” tandas Nicke.

Pertamina berharap kerja sama tersebut akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Dengan meningkatnya permintaan terhadap produk-produk budaya lokal, UMKM akan mengalami peningkatan penjualan dan pendapatan. Pertamina meyakini, kolaborasi ini mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan sektor pariwisata, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pertamina, juga melibatkan masyarakat dengan mengembangkan Desa Mandiri Energi di 47 Desa di Indonesia. Pertamin membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh peneliti, penemu dan para ahli dari universitas dan akademisi, perusahaan, kementerian hingga masyarakat melalui UMKM.

Pertamina berharap kerja sama tersebut akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Dengan meningkatnya permintaan terhadap produk-produk budaya lokal, UMKM akan mengalami peningkatan penjualan dan pendapatan. Pertamina meyakini, kolaborasi ini mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan sektor pariwisata, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. https://menghadapimu.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*